Kamis, 25 Februari 2016

Desa Pampang - Samarinda

Dari Jungle Water World kami langsung menuju ke Desa Pampang. Menempuh perjalanan +/- 10 menit, di sebelah kiri jalan terlihat gapura Desa Wisata Pampang.
 
Didesa ini terdapat rumah adat dayak, yaitu lamin yang setiap hari Minggu diselengaraakan pertunjukan 10 jenis tari. Pertunjukan tari dayak dimulai pada jam 14.00 WITA. Ternyata penontonnya penuh juga lho....

Tari dayak mungkin tidak seheboh kecak api, atau selembut tarian Jawa. Tapi senang melihat sekelompok masyarakat dari semua jenis umur tampil menari. Semua bahu membahu melestarikan adat Dayak. Pada awal acara diceritakan juga mengenai makna gambar atau ukiran yang ada di Lamin. Tidak semua nyantol di otak, yang aku dan Leta ingat, suku Dayak sangat mengidolakan burung enggang. Karena mereka menganggap burung enggang adalah burung yang sangat bijaksana, walaupun badannya besar burung enggang tidak pernah mengganggu burung - burung kecil. Bahkan Burung Enggang dan burung kecil selalu mencari makan bersama - sama.
 
Pertanyaan Leta : 
 
"Mami, kalau suku Dayak suka sama burung enggang, kenapa bulunya di cabutin kan kasian, seharusnya dikubur saja dengan badannya...."
 
 Bingung jawabnya......
 
 
Tarian pembuka
 
Tarian anak perempuan
 
Cantikkkkk.......
Tarian anak laki - laki
 
 
 
Ibu - ibu juga tidak mau kalah


Satu tips kalau anda lupa bawa tripod kamera, gunakan kepala atau bahu papi anda sebagai tripod.... hahahaha..............
 
 
Tripod cadangan
Di bagian luar rumah lamin terdapat kios - kios yang menjual pernik2 dayak. Biarpun sedikit usahakan berbelanja disini ya, sekalian membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar